Setelah hadir kembali di Indonesia pada tahun 2012, Duralex, produk peralatan rumah tangga asal Prancis, mampu menghasilkan penjualan yang cukup signifikan. Sejak 2012 hingga 2018, penjualan produk gelas Duralex telah menyentuh 1 juta piece. Sementara itu, penjualan Duralex dari 2017 ke 2018 telah mencapai kenaikan 15%.
Diungkapkan Yenny Kusuma Hendra, Managing Director Kumala Kencana Cipta, kehadiran kembali Duralex di Indonesia karena peluang bisnis di Indonesia tercatat menjanjikan. “Industri Food and Beverages (F&B) di Indonesia terus bertumbuh. Hal itu dapat dilihat dengan makin banyaknya cafe, coffee shop, bar, dan restoran. Di Kelapa Gading Jakarta misalnya, jumlah coffee shop saja mencapai 80-an. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta lebih merupakan potensi pasar yang sangat menjanjikan,” ucapnya.
Oleh karena itu, menggandeng Kumala Kencana Cipta sebagai distributor tunggal di Indonesia, Duralex resmi masuk kembali ke Tanah Air. Sebelumnya, Duralex pernah merangsek pasar Indonesia pada tahun 1945 dan vacuum pada tahun 80-an. “Saat ini, jumlah bisnis F&B yang menggunakan produk Duralex kurang lebih 3.000 unit usaha,” kata Yenny, yang menyebutkan kontribusi revenue Duralex dari segmen F&B mencapai 60% dan sisanya dari segmen ritel.
Tahun ini, Duralex menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 20%. Sejumlah strategi dilancarkan guna mencapai target tersebut. Paling anyar, Duralex menggelar program akivasi merek bertajuk “Molecular Gastronomy X Duralex”. Melalui program itu, Duralex menggandeng Ramurasa untuk mengedukasi media tentang added value yang dimiliki Duralex.
Aktivasi dikemas dalam bentuk demo masak yang dilakukan seorang Molecular gastronomist, coffee expert, dan pendiri Ron’s Laboratory, Ronald Prasanto, pada hari ini (5/4), di Ramurasa Cooking Studio, Jakarta. Pada kesempatan itu, Ronald memperagakan menu-menu kejutan, cooking with science.
“Melalui aktivasi ini, kami ingin mengedukasi market atau masyarakat tentang keunggulan Duralex lewat pendekatan media. Sebab, masih banyak orang yang belum paham akan keunggulan dari produk-produk Duralex, yang telah hadir di modern market maupun marketplace atau e-Commerce,” ujar Yenny beralasan.
Lebih lanjut ia menerangkan, ada tiga keunggulan yang dimiliki Duralex, yang diedukasi kepada media. Pertama, Duralex adalah produk gelas yang terbuat dari tempered glass, yang memiliki tingkat keamanan tinggi. “Dengan terbuat dari tempered glass, kalau Duralex pecah, pecahannya tidak akan bahaya,” lanjutnya.
Keunggulan kedua, produk Duralex adalah thermal shock. Artinya, produk gelas Duralex dapat digunakan dari air dengan suhu dingin minis 20 derajat ke air panas bersuhu 70-80 derajat celcius. Keunggulan ketiga, Duralex memiliki kekuatan dua setengah kali lebih kuat dari gelas biasa.
“Edukasi market lainnya yang kami lakukan adalah mengikuti pameran dua kali dalam setahun. Yakni, pameran East Food di Surabaya dan Pameran Inter Food di Jakarta. Kami juga melakukan edukasi lewat media sosial Instagram,” terang Yenny, yang menyebutkan bahwa produk Duralex telah digunakan oleh Sheraton Hotel Bandung, sejumlah Hotel Aston, Old Town Coffee, Sushi Tei, dan sebagainya.
This article is originally posted on https://mix.co.id/marcomm/brand-insight/marketing-strategy/hadir-kembali-di-indonesia-begini-strategi-duralex/