GERD (Gastroesophaegal Reflux Disease) merupakan penyakit kronis pada sistem pencernaan lambung. Penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa. Ketika GERD kambuh, asam lambung yang seharusnya diproses ke usus malah naik ke esofagus (kerongkongan). Kondisi ini disebabkan oleh katup (sfingter) yang melemah.
GERD memicu gejala seperti muntah, mual, dan nyeri dada (heartburn). Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas sehari-hari.
GERD Dipicu Oleh Stres
GERD dipengaruhi oleh seluruh organ pencernaan. Organ pencernaan manusia bergerak dipengaruhi oleh empat faktor, di antaranya:
- Gerakan spontan, seperti bernapas.
- Hormon
- Saraf atau neuron
- Neuromoral atau saraf-saraf yang bertanggungjawab terhadap perilaku moral.
“Jadi empat komponen itu berpengaruh pada (kerja) reflux,” kata dokter spesialis penyakit dalam RS Eka BSD, Tangerang Selatan, Prof Dr dr Murdani Abdullah, FACG, Sp.PD, KGEH, FINASIM.
Murdani menambahkan, otak memiliki pengaruh. Sebab, otak memberi perintah pada seluruh organ tubuh, termasuk pencernaan, melalui saraf.
“Artinya kalau ada sesuatu di otak kita (seperti) stres berlebihan, ketegangan yang berlebihan, itu berpengaruh pada usus,” ujar Murdani.
Sumber: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6410916/ciri-ciri-kamu-alami-gerd-yang-dipicu-stres